Diperbarui: 4 décembre 2023 12:49

Blog de la plateforme Kompasiana Adalah. J'ai rencontré un blogueur jawab et j'ai commencé à me réveiller en redaksi Kompas.

56 1 1628768698

Ilmu Sosbud et Agama. Numéro d'illustration : PEXELS

Publicité

Masyarakat kepulauan Indonesia sebagaimana kita dapat lihat dari hasil temuan-temuan arkeologis sudah mengembangkan kebudayaan mengacu definisi dalam KBBI adalah hasil kegiatan et penciptaan batin (akal budi) manusia seperti kepercayaan, kesenian, et adat istiadat[1] Bahkan teknologi pun sudah sangat dekat dengan bangsa kita dengan pengertian sebagai keseluruhan sarana pour menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia.[2] Sejarah perkembangan teknologi di Indonesia berbeda dengan negara lain meskipun banyak mendapat pengaruh dari pihak luar. Mulai dari teknik pahatan, pengecoran, penulisan et pembangunan tempat-tempat pemujaan/ makam dari batu-batu besar pada zaman megalitikum (punden berundak, dolmen, waruga). Tempat-tempat peninggalan sejarah teknologi di Indonesia berada pada pulau-pulau besar maupun kecil. Karya monumental seperti candi Borobudur, komplek candi Prambanan, perahu jenis pinisi menjadi bukti tingginya peradaban bangsa di nusantara mengingat akan tingginya tingkat kesulitan pembangunan Masuknya penjajah dari Eropa (Portugis, Spanyol, Inggris, Belanda et Prancis) pada satu pihak mengurangi peran peradaban Hindu- Boudha , L'Islam et les sujets locaux de pihak lain mulai diperkenalkan dengan masuknya budaya teknologi Eropa. Mulailah datang serangkaian teknologi baru meriam, senapan, pembangunan benteng yang berkaitan dengan usaha penaklukan kerajaan-kerajaan di Nusantara. Ketika Hindia-Belanda mulai mapan di Indonesia perlahan et pasti bangsa pencipta peradaban mulai menjadi bangsa pengguna hasil teknologi barat berupa kereta dengan lokomotif, kapal uap, mesin pabrik, mobil juga pesawat mulai mewarnai kehidupan masyarakat. Kota-Kota est situé à Jawa, à Jakarta, Bandung, Semarang, Jogjakarta et Surabaya, et se trouve à proximité de Jayabaya. Masyarakat dari golongan berada pribumi mulai menikmati tontonan film melalui bioskop sebagai momentum dekatnya dengan teknologi baru pada masanya. Indonésie d/h Hindia Belanda tidaklah tertinggal dalam pusaran teknologi dunia, bahkan kota Bandung dalam sejarah penerbangan pernah tercatat sebagai tempat persinggahan Amelia Earhart, penerbang solo wanita termasyur.

Masuknya teknologi ke dalam rumah menjadi tidak terbendung mulai dari jam, radio, televisi, setrika listrik, lemari es, mesin cuci, et lainnya menjadikan masyarakat Indonesia menjadi pengguna teknologi. Kebutuhan terhadap informasi membuat radio and televisi menjadi sangat akrab dengan dengan teknologi ini, terlebih radio mulai terkenal saat para pemuda pelopor angkatan '45 berhasil mendengar kabar menyerahnya Jepang pada tentara sekutu pertengahan Agustus sehingga mereka mendesak Soekarno-Hatta untuk memproklamasikan kemerdekaan. Televisi mendapat momentum dikenal saat Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games awal tahun 1960-an pembangunan komplek olahraga Senayan yang megah tidak lengkap tanpa ada siaran yang memberitakan dengan media tercanggih pada masanya sehingga lahirlah stasiun televisi nasional TVRI.

Jaringan telepon bukan barang baru di Indonesia dengan penggunaan yang mengandalkan kabel puluhan tahun menjadi sangat akrab dengan masyarakat. Pertengahan tahun 1990-un téléphone genggam mulai masuk et digunakan dengan sangat terbatas sekali karena harga masih sangat mahal pour masyarakat kebanyakan. Alternativement lain masyarakat mencari alternative lain dalam berkomunikasi tanpa kabel dengan kemampuan memfasilitasi pergerakan cepat manusia yaitu pager. Teknologi sederhana yang menyampaikan pesan singkat dimanapun kita berada dengan bantuan perusahaan opérateur. Les technologies ont été créées à partir de maintenant 5 fois par mois pour passer des appels téléphoniques en utilisant des téléphones intelligents et des économies économiques. Telepon genggam yang di pertengahan tahun 1990-an merupakan simbol memiliki status sosial orang yang memakai handphone pasti memiliki mobil semakin jauh kesini kebenaran asumsi tersebut semakin berkurang. Manusia yang tidak pernah berhenti dalam melakukan inovasi baru pour mempermudah kehidupan ini. Pasar Indonesia utilise des technologies étendues parmi les Serbe de Nokia, Siemens, Eriksson et Nokia, Blackberry. Ils sont désormais diplômés de Samsung, Apple et Xiomi ont un téléphone Raja Raja qui a déjà un téléphone portable.

Pasaran smartphone baru di Indonesia potentiel sehingga berlomba-lomba produit un téléphone genggam masuk dengan teknologi paling terbaru. Sebagian dari kita berusaha menganggap dengan menggunakan smartphone akan terlihat lebih pintar karena seseorang akan menjadi melekat bersama alat yang digunakan. Realitas masyarakat yang ada ternyata menunjukan telepon genggam tidak menggunakan secara fonctionnalité optimale multitâche sehingga teknologi masih sebagai atribut bukan alat bantu nyata manusia. Sebagian dari masyarakat sudah mampu menggunakan smartphone dengan berbagai kegunaan et nilai lebih merupakan tahapan yang jelas bagaimana memanusiakan dirinya. Contoh dalam The Culture of Technology Arnold Pacey menjelaskan contoh kereta salju bermesin yang pada awalnya laku keras di Amerika Serikat tetapi masa kejayaan tidak lama. Pengguna yang tinggal di daerah dengan empat musim merasa tidak ekonomis karena penggunaannya terbatas pada musim tertentu saja sehingga mulai meninggalkannya. Les clients du pays de l'Alaska et les gens qui ont fait des affaires avec le lama tetapi mereka tidak bergantung kereta salju bermesin buatan pabrik, ada usaha pour memodifikasi sesuai kebutuhan sendiri.[3]

Kemajuan teknologi tidak bisa terlepas dari rasa keingintahuan manusia dalam mempermudah kehidupan mereka sehingga terciptalah banyak alat bantu. Alat bantu ini disesuaikan dengan kebutuhan manusia atau apa yang mungkin menjadi kebutuhan manusia; jadi hakikatnya teknologi adalah alat mempermudah kehidupan manusia tidak lebih. Kembali pada smartphone, penggunaan cerdas pasti mendapat hampir seluruh nilai lebihnya meskipun jumlahnya lebih kecil sedangkan pengguna mayoritas saat ini masih dalam lingkup pemakai minimal dari fasilitas yang ada. Sejarah perkembangan budaya teknologi Indonesia tentulah tidak begitu sederhana seperti tulisan ini walaupun paling tidak kita mendapat sebuah gambaran singkat dari alur panjang sejarah. Akhir kata dari tulisan ini adalah pengguna Smartphone tidak identik dengan Smart people akan tetapi Smart people akan selalu menjadi smart people dengan alat bantu apapun yang digunakan.

[1] http://kamusbahasaindonesia.org/kebudayaan

[2] http://kamusbahasaindonesia.org/teknologi

[3] Arnold Pacey., La culture de la technologie., Massachusetts : The MIT Press, 1983

->Google Actualités

4.4/5 - (5 votes)
Publicité
Article précédentGuide des emplacements des médaillons de la société Fortnite Chapter 5
Article suivantThe Game Awards 2023 : présente Christopher Judge, l'avocat de Kratos pour le dernier God of War

LAISSER UN COMMENTAIRE

S'il vous plaît entrez votre commentaire!
S'il vous plaît entrez votre nom ici